SEKILAS PRODUK

ETAWAKU adalah sebuah merk susu bubuk kambing Etawa yang sudah diterima oleh masyarakat Indonesia. ETAWAKU bukan susu kambing kualitas nomor 1 di Indonesia. Jika dibanding susu kambing merk lain (dengan harga yang relatif sama), Insyaallah ETAWAKU adalah susu bubuk kambing yang terbaik kualitasnya.
Pada awalnya sumber susu kambing ETAWAKU berasal dari supliyer di Jawa Tengah. Karena tidak amanah menjaga kualitas produk, akhirnya ETAWAKU diproduksi di Yogyakarta. Sumber produksi ETAWAKU berasal dari susu kambing yang dibudidayakan sekitar lereng Gunung Merapi. Didasarkan pada kelebihan susu kambing di sekitar lereng Gunung Merapi yang mempunyai nilai gizi lebih.
Aktivitas erupsi Gunung Merapi yang rutin, mengakibatkan kualitas tanah di sekitar lereng Gunung Merapi senantiasa terbarukan. Sehingga tanaman yang tumbuh di sekitar lereng Gunung Merapi lebih kaya kandungan mineral dan gizinya. Dedaunan dari tanaman tersebut dijadikan sebagai pakan utama bagi indukan kambing yang siap perah. Hasilnya, air susu yang dihasilkan dari indukan kambing tersebut jelas lebih berkualitas.
Selain itu, di sekitar lereng Gunung Merapi juga terbilang cukup aman dari berbagai pencemaran air, tanah, maupun udara. Sehingga susu kambing di sekitar lereng Gunung Merapi jauh lebih aman untuk dikonsumsi.
Susu Kambing ETAWAKU telah lolos uji SNI 01-2970-2006 dan telah mendapatkan Ijin Pengolahan Susu Bubuk Kambing Dinas Peternakan Kabupaten Tegal dengan Nomor Rekomendasi : 800 / 576 / 2012.



Senin, 23 Maret 2015

Hati-Hati! Tidur tak Teratur Sebabkan Tekanan Darah Tinggi


Peneliti Mayo Clinic, Amerika Serikat melakukan penelitian untuk mencari tahu hubungan antara kualitas dan kuantitas tidur dengan tekanan darah seseorang. Mereka memantau delapan partisipan selama 16 hari. 
Hasil penelitian menemukan partisipan yang memiliki waktu tidur lebih pendek di malam hari, memiliki tekanan darah lebih tinggi. Temuan ini diterbitkan dalam Jurnal Kardiologi Ilmiah Tahunan di San Diego, California, Ahad (15/3) lalu, seperti dilansir Huffington Post.
 
Sebanyak delapan partisipan penelitian dinyatakan memiliki kondisi awal sehat dan berat badan normal dengan rentang usia berkisar pada 19 sampai 36 tahun. Mereka mengalami masa aklimatisasi empat hari sebelum dibagi menjadi dua kelompok.
 
Kelompok pertama diharuskan tidur selama empat jam setiap malam selama sembilan hari. Sedangkan kelompok kedua tidur selama sembilan jam dalam sembilan hari. Selama periode 16 hari, para peneliti memantau tekanan darah selama 24 jam.
 
Tekanan darah cenderung berada di puncak saat sore hari dan mencapai titik terendah di tengah malam saat seseorang tengah tertidur nyenyak. Kelompok yang kuantitas tidurnya rendah tercatat memiliki tekanan darah rata-rata 115/64 mm Hg dan kelompok yang kuantitas tidurnya tinggi memiliki tekanan darah rata-rata 105/57 mm Hg
 
"Kita tahu tekanan darah tinggi, terutama pada malam hari merupakan salah satu faktor utama penyakit jantung," ujar peneliti utama Naima Covassin.
 
Penelitian baru ini juga menunjukkan gejala sleep apnea (gangguan tidur dimana napas kadang berhenti dan berjalan kembali) dianggap sebagai faktor umum yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. 

Menurut National Sleep Foundation, gangguan tidur yang sering tidak terdiagnosis ini menciptakan jeda ketika seseorang bernafas sehingga menyebabkan mendengkur dan penurunan kualitas tidur. Hal ini dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung, serta menimbulkan masalah hati dan gangguan ingatan.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar