SEKILAS PRODUK

ETAWAKU adalah sebuah merk susu bubuk kambing Etawa yang sudah diterima oleh masyarakat Indonesia. ETAWAKU bukan susu kambing kualitas nomor 1 di Indonesia. Jika dibanding susu kambing merk lain (dengan harga yang relatif sama), Insyaallah ETAWAKU adalah susu bubuk kambing yang terbaik kualitasnya.
Pada awalnya sumber susu kambing ETAWAKU berasal dari supliyer di Jawa Tengah. Karena tidak amanah menjaga kualitas produk, akhirnya ETAWAKU diproduksi di Yogyakarta. Sumber produksi ETAWAKU berasal dari susu kambing yang dibudidayakan sekitar lereng Gunung Merapi. Didasarkan pada kelebihan susu kambing di sekitar lereng Gunung Merapi yang mempunyai nilai gizi lebih.
Aktivitas erupsi Gunung Merapi yang rutin, mengakibatkan kualitas tanah di sekitar lereng Gunung Merapi senantiasa terbarukan. Sehingga tanaman yang tumbuh di sekitar lereng Gunung Merapi lebih kaya kandungan mineral dan gizinya. Dedaunan dari tanaman tersebut dijadikan sebagai pakan utama bagi indukan kambing yang siap perah. Hasilnya, air susu yang dihasilkan dari indukan kambing tersebut jelas lebih berkualitas.
Selain itu, di sekitar lereng Gunung Merapi juga terbilang cukup aman dari berbagai pencemaran air, tanah, maupun udara. Sehingga susu kambing di sekitar lereng Gunung Merapi jauh lebih aman untuk dikonsumsi.
Susu Kambing ETAWAKU telah lolos uji SNI 01-2970-2006 dan telah mendapatkan Ijin Pengolahan Susu Bubuk Kambing Dinas Peternakan Kabupaten Tegal dengan Nomor Rekomendasi : 800 / 576 / 2012.



Rabu, 18 Maret 2015

Kenali 8 Jenis Gangguan Tidur


Saat tidur, Anda mungkin pernah mengalami gangguan tertentu. Misalnya terbangun tiba-tiba atau seperti tidak bisa bernapas. Banyak yang menganggap itu adalah hal remeh. Tapi, ternyata bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Beberapa gangguan tidur yang cukup populer, di antaranya:

1. Insomnia
Gangguan ini merupakan ketidakmampuan untuk tidur atau tetap tidur. Dalam jangka pendek, insomnia berhubungan dengan stres yang menyangkut penyakit, tuntutan pekerjaan, atau peristiwa emosional yang mengganggu kehidupan. Ada juga insomnia kronis yang terjadi lebih dari tiga bulan. Insomnia jenis ini yang harus mendapat perhatian serius.

2. Sleep apnea
Penghentian napas sementara (sepuluh detik atau lebih) yang terjadi berulang kali selama tidur. Gangguan ini menyebabkan seseorang bangun mendadak. Salah satu gejala yang paling sering terjadi adalah mendengkur, terengah-engah, susah tidur, mengantuk di siang hari, dan sesak napas. Orang dengan berat badan berlebih lebih berisiko terkena gangguan tersebut.

3. Narkolepsi
Gangguan rasa kantuk yang tak dapat dijelaskan pada saat yang tidak tepat, meski sudah tidur malam yang cukup. Narkolepsi sering melibatkan mimpi yang nyata, kelumpuhan tidur, dan cataplexy (suatu kondisi dimana seseorang tiba-tiba merasa lemah). Gejala dapat terjadi sekaligus atau secara bertahap selama bertahun-tahun.

4. Restless Legs Syndrome (RLS)
Kelainan neurologis kronis yang ditandai oleh dorongan yang tak tertahankan untuk menggerakkan kaki saat tidur. Gejala makin memburuk di malam hari dan mengganggu kualitas tidur, seperti nyeri dan kaki bergetar. Sepertiga orang yang menderita gangguan ini memiliki gejala sejak kecil. Gangguan semakin parah seiring bertambahnya usia.

5. Periodic Limb Movement Disorder (PLMD)
Gangguan yang ditandai oleh kedutan pada kaki, yang terjadi secara periodik selama waktu tidur. Lebih dari 80 persen orang dengan sindrom RLS juga mengalami PLMD. Tapi, kebanyakan orang dengan PLMD tidak mengalami RLS.

6. Jet Lag
Gangguan sementara yang menyebabkan gejala kelelahan dan insomnia sebagai akibat dari perjalanan udara yang mengalami perubahan zona waktu.

7. Sleepwalking
Gangguan tidur yang ditandai dengan berjalan atau melakukan kegiatan lain pada saat masih terlelap. Tidur sambil berjalan dapat terjadi pada semua usia. Namun, yang paling sering terjadi pada anak usia 6 sampai 12 tahun.

8. Teror tidur
Gangguan tidur yang umum terjadi pada anak-anak. Gejalanya berupa bangun mendadak dalam keadaan ketakutan. Kadang membuat seseorang berteriak dan susah membuka mata. Teror saat tidur mungkin berhubungan dengan ketegangan emosional, stres, atau mengalami mimpi buruk.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar