Hal itu dikarenakan bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek yang buruk bagi tubuh.
"Konsumsi air tidak dianjurkan melebihi kemampuan ekskresi air oleh ginjal normal yaitu 400-600 ml per jam. Faktor usia, besaran fungsi ginjal juga berperan dalam menentukan besaran volume asupan air," papar Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Parlindungan Siregar, di kampus UI Depok, Sabtu (7/3).
Menurut Parlindungan, asupan air yang berlebihan melebihi kemampuan pengeluaran urine oleh ginjal akan menyebabkan penurunan osmolalitas cairan ekstrasel, yaitu terjadinya hiponatremia atau kadar natrium darah yang rendah.
"Konsumsi air 3-4 liter dalam waktu singkat dapat menurunkan kesadaran atau kejang-kejang akibat terjadinya edema sel otak. Dalam kondisi kronik, konsumsi air berlebihan dapat menimbulkan gejala fatik, mual, ngantuk, gangguan melangkah hingga mudah tersandung, mudah lupa, sampai kram otot," ujar dia.
Dalam kehidupan normal sehari-hari tanpa olahraga, lanjut Parlindungan, dianjurkan mengasup cairan sebesar 2.000 ml per 24 jam untuk menghindari kekurangan cairan tubuh.
Namun pada usia lanjut sehat dan tanpa aktivitas, konsumsi air sebesar 1.500 ml per 24 jam merupakan batas maksimal yang harus dipatuhi.
Penelitian yang dilakukannya pada para usia lanjut sehat menunjukkan konsumsi air lebih dari 1500 ml dalam 24 jam ternyata dapat menimbulkan hiponatremia.
"Secara fisiologis, anti-diuretic hormone (ADH) akan meningkat di atas normal pada mereka dengan usia lanjut, sehingga memudahkan terjadinya hiponatremia bila asupan air melebihi 1500 ml per 24 jam," tandas dia.
Penulis: Herman/FEB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar